Langsung ke konten utama

Cara Menghitung Jumlah Maksimal Retur Penjualan Ideal Berdasar Harga Pokok Penjualan

+cara dan strategi menghitung serta menentukan batasan jumlah maksimum retur penjualan yang ideal
Seperti telah disebutkan pada posting sebelumnya, Bahwa dalam menentukan jumlah maksimal retur menggunakan dasar penentuan jumlah dan persentase retur ideal. Salah satu dasar penentuan atau batasan jumlah atau persentase retur penjualan yang ideal adalah dengan berdasar harga pokok penjualan barang. 

Apa saja dasar dalam menentukan batasan retur ideal?, Saudara bisa baca pada artikel dibawah ini;

*  dasar penentuan jumlah dan persentase retur ideal


Disini harga pokok penjualan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memberikan kebijakan batasan jumlah maksimal retur. penjualan agar tidak  berpengaruh negatif atau menimbulkan kerugian pada perusahaan.

Agar penentuan batasan jumlah maksimal retur tidak merugikan perusahaan, Tentunya perlu dilakukan perhitungan yang matang dan benar agar memberikan hasil yang optimal. Dan perhitungan dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain akan cenderung berbeda, Hal ini disebabkan karena perbedaan kebijakan biaya yang berhubungan dengan harga pokok penjualan. 

Dan dengan berdasarkan harga pokok penjualan juga akan muncul kebijakan lain yang akan berkaiatan erat dengan batasan jumlah retur, Kebijakan laian tersebut antara lain jumlah minimal pembelian barang.

Berikut contoh perhitungan yang akan bisa digunakan sebagai dasar dalam memberikan pembatasan jumlah retur serta kebijakan tentang jumlah minimal order barang.

Misal HPP ( Harga pokok penjualan ) per pcs sebesar
25.000
Price list atau harga konsumen
50.000
Diskon atau margin toko relasi
30%
Misal jumlah minimal order ditentukan
10Pcs

Dari ketiga elemen diatas akan bisa ditentukan jumlah minimal order dan jumlah maksimal retur pada tingkat BEP ( Break event Point ). Berikut perhitungannya.

Jumlah order bruto = 10Pcs x Rp 50.000
500.000
margin untuk toko 30% (30% x Rp 500.000)
150.000
Jumlah nota netto (Rp 500.000 - Rp 150.000 )
350.000
Harga pokok penjualan ( 10pcs x Rp 25.000 )
250.000
laba kotor
100.000
Kebijakan aman untuk retur maksimal pada titik BEP  adalah Rp 100.000/25000= 4pcs

Misal kebijakan jumlah minimal order  tetap 10pcs, Namun kebijakan jumlah minimal retur naik menjadi 5pcs.

Jumlah order bruto = 10Pcs x Rp 50.000
500.000
margin untuk toko 30% (30% x Rp 500.000)
150.000
Jumlah nota netto (Rp 500.000 - Rp 150.000 )
350.000
Harga pokok penjualan ( 10pcs x Rp 25.000 )
250.000
laba kotor
100.000
Jumlah total retur dengan dasar Harga pokok penjualan ( 5Pcs x Rp 25.000 )
125.000
(rugi semu )
-25.000

Dan jika kebijakan retur ditentukan dibawah batasan aman maksimal retur, Yaitu dibawah 4 pcs , Tentu akan terjadi hal sebaliknya.

Misal kebijakan jumlah minimal order diturunkan menjadi 8pcs, kebijakan retur maksimal tetap 4pcs

Nilai bruto total = 8pcs X Rp 50.000
400.000
margin toko = 30% x Rp 400.000
120.000
Jumlah nota netto (Rp 400.000 - Rp 120.000 )
280.000
Harga pokok penjualan ( 8pcs x Rp 25.000 )
200000
laba kotor
80.000
Jumlah netto retur berdasar Harga pokok penjualan = 4pcs X Rp 25.000
100.000
Rugi semu
-20.000

Dan jika kebijakan minimal order ditentukan diatas batasan aman minimal order, Yaitu diatas  10 pcs , Tentu akan terjadi kebalikannya.

Kenapa rugi semu?, Karena retur barang secara prinsif sudah bernilai nol, Hal ini dikarenakan Hpp sudah diperhitungkan pada transaksi retur dari toko bersangkutan, Namun retur masih bisa dijual kembali dan ini merupakan keuntungan, Tentunya tetap harus memperhatikan dan memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dalam hubungannya untuk menjual produk yang diretur tersebut.

Perhitungan diatas bisa digunakan dalam menentukan batasan jumlah maksimal retur penjualan, Namun dalam menentukan jumlah minimal order barang dan jumlah maksimal retur bisa dilakukan perhitungan lebih lanjut yang disesuaikan dengan kebijakan biaya dan laba perusahaan yang telah ditetapkan.

ARTIKEL TERKAIT RETUR PENJUALAN

*  Dasar Penentuan Jumalah Retur Yang Ideal 
*  Alasan Diadakan Diskon Besar Ditoko 
*  Cara Meningkatkan Omset Penjualan Pada Keagenan 
*  Cara Mengelola Retur Agar Menjadi Omset 
*  Pengertian Retur Penjualan dan Penyebab adanya Retur
*  Kalimat Promosi Jual produk macet Saat BBM Naik 

Postingan populer dari blog ini

Analisa Strategi Promosi Koperasi Simpan Pinjam Yang Menawarkan 5 Menit Cair

Strategi promosi koperasi simpan pinjam merupakan garis arah atau cara untuk bertindak guna mencapai tujuan promosi yang telah ditetapkan dengan pertimbangan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada, Diharapkan strategi yang dijalankan koperasi simpan pinjam bisa tercapai dengan optimal. Saat sedang jalan atau duduk disuatu tempat, Mungkin kita pernah melihat banner promosi koperasi simpan pinjam yang dengan jelas mencantumkan kalimat promosi " Koperasi simpan pinjam tanpa jaminan" . Atau juga ada yang dengan menyebutkan " Dengan jaminan BPKB ". Selain kekuatan diatas, Tidak sedikit koperasi simpan pinjam menggunakan kalimat " 5 Menit cair ". dalam banner promosinya. Beberapa kalimat promosi tersebutmerupakan kekuatan dalam menjalankan strategi promosi koperasi simpan pinjam.  Dalam promosi, Menyampaikan kekuatan yang dimiliki adalah wajib. Karena ini merupakan daya tarik bagi calon

Arti dan Perbedaan Baju Dres, Blus dan Kemeja

Istilah Baju Dres, Kemeja atau blus mungkin sudah tidak asing lagi didunia fashion, Apalagi bagi kita yang sering berhubungan dengan baju, Pakaian atau busana. Karena istilah diatas merupakan kata-kata untuk menyebut kategori pakaian. Walaupun sering mendengar istilah diatas didunia fashion, Mungkin sebagian dari kita ada yang belum tahu apa itu blus, Baju Dres dan kemeja. Hal ini terjadi karena kita sering menggunakan istilah umumnya, Yaitu baju, Pakaian atau busana. Apa arti Baju  Dress, Blus dan kemeja? Pengertian Baju Dres Baju Dres adalah Baju terusan yang terdiri dari atasan dan bawahan ( rok ) yang menyatu. Jadi bukan berdiri sendiri yang terdiri dari satu atasan dan satu bawahan ( Rok ). Dan pada dasarnya Baju dres merupakan baju ( Atasan ) dan rok yang menjadi satu kesatuan atau tidak berdiri sendiri-sendiri. Dari segi ukuran panjang, Dress terdiri dari mini dress/short dres, Midi dress dan long dress. Untuk dres muslim ( Baju muslim ) ada tunic. Pemb

Pengertian Sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer

Dalam dunia fashion dan Busana, Kita sering mendengar istilah sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer. Karena beberapa istilah dari busana diatas merupakan sesuatu yang sangat umum dimasyarakat. Cardigan, Blazer dan bolero merupakan bagian berbusana yang diperkirakan akan mampu memberikan warna tersendiri untuk trend baju 2015. Bahkan tidak sedikit yang menyebutkan bahwa baju wanita dengan sentuhan atau kombinasi blazer, Bolero dan cardigan akan berpeluang menjadi trend baju wanita 2015. Walaupun kita sering mendengar sebutan pakaian diatas, Yaitu cardigan, Blazer, Bolero, Rompi dan sweater, Namun tidak sedikit dari masyarakat yang belum mengerti apa itu cardigan, Blazer, Rompi, Bolero dan sweater. Berikut adalah pengertiannya; Sweater  Pengertian sweater atau juga sering disebut pullover, Jumper, Jersey adalah bagian dari pakaian yang difungsikan untuk menutup badan dan lengan, Dan umumnya menggunakan bahan yang cenderung berat serta bisa menyerap keringat. Car

"HARGA AMBYAR" Kalimat Promosi Untuk Obral Barang Sisa Lebaran 2020

Tidak sedikit pengusaha toko atau pedagang yang mengeluhkan menurunnya omset penjualan pada saat lebaran tahun 2020. Hal ini tentu bisa dimaklumi, karena datangnya covid19 sangat berpengaruh pada omset dagang yang dikelolanya.    Dengan kejadian diatas, Tentu akan mengakibatkan adanya sisa stok barang yang lebih banyak jika dibandingkan dengan even lebaran tahun 2019. Dan ini memunculkan PR tersendiri bagi pedagang agar stok barang yang ada bisa terjual. Namun ini tidak mudah, Kenapa?, Diakui apa tidak, saat sekarang daya beli sebagian penduduk mengalami penurunan.   Pada artikel kali ini, Blog Marketing dan busana akan membahas tentang bagaimana menjual produk sisa lebaran 2020 dari segi kalimat promosi yang digunakan.   Untuk mengimbangi daya beli penduduk yang turun, Tentu harga harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Kecuali untuk produk kebutuhan pangan. Salah satu cara adalah dengan jual obral sisa stok lebaran 2020. Seperti apa kalimat promosi untuk obral barang sisa lebaran