Mungkin
beberapa dari kita sudah pernah atau bahkan sering mendengar kata penjualan semi konsinyasi dan atau penjualan putus bantu, Dan beberapa orang mengatakan keduanya sama, Dengan alasan keduanya sama-sama bisa retur. Tapi kalau kita pahami lebih dalam pada kedua transaksi diats, Kita akan bisa membedakannya.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang perbedaan dua cara penjualan diatas, Alangkah baiknya kita mengerti dahulu definisi dari masing-masing cara penjualan tersebut.
Dibawah ini adalah definisi penjulan semi konsinyasi dan penjualan putus bantu;
* Penjualan semi konsinyasi
* Penjualan putus bantu,
Selanjutnya mari kita bahas perbedaannya, Dan pembahasan perbedaan kedua transaksi diatas justru dari hal yang dianggap menjadi persamaan, Yaitu sama- sama bisa retur. Dan saya juga akan membedakan dari pembayaran serta cara order .
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang perbedaan dua cara penjualan diatas, Alangkah baiknya kita mengerti dahulu definisi dari masing-masing cara penjualan tersebut.
Dibawah ini adalah definisi penjulan semi konsinyasi dan penjualan putus bantu;
* Penjualan semi konsinyasi
* Penjualan putus bantu,
Selanjutnya mari kita bahas perbedaannya, Dan pembahasan perbedaan kedua transaksi diatas justru dari hal yang dianggap menjadi persamaan, Yaitu sama- sama bisa retur. Dan saya juga akan membedakan dari pembayaran serta cara order .
Berikut beberapa perbedaan penjualan semi konsinyasi dan penjualan putus bantu :
Dari dasar jumlah retur
Pada transaksi putus bantu, Jumlah retur dilakukan pembatasan dalam bentuk persentase, Misal retur maksimal 25% dari jumlah nominal nota yang akan dibayar. Sedangkan pada transaksi penjualan semi konsinyasi pembatasan retur bukan dengan persentase tertentu, Tapi sisa stok barang untuk nota tabggal pengiriman tertentu. Jadi dalam transaksi penjualan semi konsinyasi retur tidak ada pembatasan jumlah.
Dari dasar jumlah item yang diretur
Pada transaksi putus bantu, Kadang jumlah retur peritemnya mengisyaratkan ketentuan tertentu, Misal item AA order 6pcs, Jika untuk item AA stok masih minimal 3 pcs bisa diretur, tapi jika stok untuk item AA Cuma 2pcs tidak bisa diretur. Sedangkan untuk transaksi semi konsinyasi sebagian besar sisa stok bisa diretur berapapun jumlahnya.
Pembayaran atas nominal nota pengiriman awal
Pada transaksi putus bantu, pembayaran atas nota pengiriman awal bisa langsung dipotong retur sesuai ketentuan dalam perjanjian, Sedangkan untuk pemotongan retur atas pembayaran pada transaksi semi konsinyasi bisa dilakukan pada saat retur sudah dilkukan, Yaitu setelah barang berada ditoko untuk jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan, Jadi pada transaksi penjualan semi konsinyasi, pembayaran untuk nota pengiriman pertama bisa dikatakan penuh.
Cara order barang
Pada penjualan putus bantu rata- rata dengan melihat sampel produk atau catalog. Hal ini karena fihak took sebagai pengorder akan menanggung resiko kerugian atas produk tidak laku. Pada penjualan semi konsinyasi untuk order rata- rata dilakukan dengan open order, Jadi untuk setiap ada produk model baru akan dikirim.
Dari dasar jumlah retur
Pada transaksi putus bantu, Jumlah retur dilakukan pembatasan dalam bentuk persentase, Misal retur maksimal 25% dari jumlah nominal nota yang akan dibayar. Sedangkan pada transaksi penjualan semi konsinyasi pembatasan retur bukan dengan persentase tertentu, Tapi sisa stok barang untuk nota tabggal pengiriman tertentu. Jadi dalam transaksi penjualan semi konsinyasi retur tidak ada pembatasan jumlah.
Dari dasar jumlah item yang diretur
Pada transaksi putus bantu, Kadang jumlah retur peritemnya mengisyaratkan ketentuan tertentu, Misal item AA order 6pcs, Jika untuk item AA stok masih minimal 3 pcs bisa diretur, tapi jika stok untuk item AA Cuma 2pcs tidak bisa diretur. Sedangkan untuk transaksi semi konsinyasi sebagian besar sisa stok bisa diretur berapapun jumlahnya.
Pembayaran atas nominal nota pengiriman awal
Pada transaksi putus bantu, pembayaran atas nota pengiriman awal bisa langsung dipotong retur sesuai ketentuan dalam perjanjian, Sedangkan untuk pemotongan retur atas pembayaran pada transaksi semi konsinyasi bisa dilakukan pada saat retur sudah dilkukan, Yaitu setelah barang berada ditoko untuk jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan, Jadi pada transaksi penjualan semi konsinyasi, pembayaran untuk nota pengiriman pertama bisa dikatakan penuh.
Cara order barang
Pada penjualan putus bantu rata- rata dengan melihat sampel produk atau catalog. Hal ini karena fihak took sebagai pengorder akan menanggung resiko kerugian atas produk tidak laku. Pada penjualan semi konsinyasi untuk order rata- rata dilakukan dengan open order, Jadi untuk setiap ada produk model baru akan dikirim.
Demikian
artikel marketing dan penjualan dari Go Klaten Jualan Go dengan tema perbedaan penjualan putus bantu dan semi konsinyasi. semogo artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Marketing dan penjualan di G+
ARTIKEL MARKETING DAN PENJUALAN LAINNYA
* Pengertian Penjualan Online
* Perkembangan Strategi menjual Busana Muslim
* Cara Menjual Busana Dirumah tanpa Toko
* Definisi Penjualan dan Penjabarannya
* Definisi Sistem Penjualan dan Unsurnya