Langsung ke konten utama

Pengaruh Fenomena Jilboobs Terhadap Trend Busana di Indonesia

Jilboobs adalah istilah yang sedang trend serta mempunyai hubungan dengan busana atau fashion. Diakui atau tidak, Fenomena ini sangat berpengaruh pada trend busana Di Indonesia secara keseluruhan.

Pada awalnya istilah tersebut muncul didunia maya melalui jejaring sosial facebook, Dan dari dunia maya ini, Istilah jilboobs mulai merambah dan menjadi istilah trend didunia nyata.

Kata jilboobs sendiri merupakan istilah yang diarahkan pada wanita yang mengenakan jilbab namun masih menonjolkan lekukan-lekukan bagian tubuh sensitifnya. Atau lebih sering dikatakan memakai pakaian ketat.

Sedangkan trend busana sendiri diartikan kecenderungan produk busana yang dipilih dan dikenakan oleh sebagian besar masyarakat.

Lalu apa pengaruh fenomena diatas terhadap trend busana Indonesia?. Pengaruh ini timbul dari adanya dua pandangan berbeda terhadap fenomena jilboob.

Pendapat pertama yaitu bahwa jilboobs tidak sesuai dengan aturan berhijab.

Pendapat kedua mengatakan bahwa jilboobs merupakan langkah pertama atau proses belajar untuk berhijab yang benar.

Dari dua pandangan atau pendapat diatas akan memberikan pengaruh psykologis yang berbeda dimasyarakat.

Pengaruh pertama
Jilboobs dilarang karena tidak sesuai dengan tuntunan agama Islam. Bagi kaum hawa yang sudah terbiasa menggunakan jilbab dengan busana ketat, Hal ini akan bisa menjadi sebuah peringatan agar segera berubah untuk memakai busana muslim yang sesuai syar'i.

Jika hal diatas yang terjadi, Maka akan terlihat adanya perubahan permintaan pada produk-produk pakaian wanita ketat serta busana muslim Syar'i. Perubahan dikamsud adalah adanya penurunan permintaan akan baju ketat dan kenaikan permintaan pada busana muslim Syar'i. Kejadian ini akan membuka peluang besar pada busana muslim syar'i untuk menjadi trend busana.

Pengaruh atau pendapat kedua.
Fenomena jilboobs adalah langkah pertama atau proses belajar untuk berhijab yang benar.

Pendapat ini akan memberi dampak psykologis kepada wanita yang berjilbab namun masih mengenakan pakaian ketat, Dampak ini dalam betuk perasaan senang karena apa yang dikenakan mampu menjadi trendsetter atau pembicaraan dimasyarakat.

Dan secara tidak langsung akan mampu mengangkat produk busana yang cenderung ketat dipasaran. Jika hal ini terjadi, Tidak menutup kemungkinan akan terjadi trend produk bersangkutan.

Peningkatan permintaan akan produk bersangkutan juga akan datang dari kaum wanita lain yang akan berusaha untuk belajar atau menuju proses berhijab yang benar nantinya.

Kedua pendapat terkait jilboobs diatas akan mampu mempengaruhi trend busana di Indonesia. Pengaruh tersebut bisa berupa peningkatan atau penurunan permintaan pada produk busana muslim dan pakaian ketat wanita. Hal ini akan berdampak pada trend busana dipasaran.

Demikian artikel trend Busana Indonesia dari Go Klaten Jualan Go dengan tema Pengaruh Fenomena Jilboobs Terhadap Trend Busana. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Saudara juga bisa baca artikel menari lainnya dibawah ini;


Postingan populer dari blog ini

Analisa Strategi Promosi Koperasi Simpan Pinjam Yang Menawarkan 5 Menit Cair

Strategi promosi koperasi simpan pinjam merupakan garis arah atau cara untuk bertindak guna mencapai tujuan promosi yang telah ditetapkan dengan pertimbangan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada, Diharapkan strategi yang dijalankan koperasi simpan pinjam bisa tercapai dengan optimal. Saat sedang jalan atau duduk disuatu tempat, Mungkin kita pernah melihat banner promosi koperasi simpan pinjam yang dengan jelas mencantumkan kalimat promosi " Koperasi simpan pinjam tanpa jaminan" . Atau juga ada yang dengan menyebutkan " Dengan jaminan BPKB ". Selain kekuatan diatas, Tidak sedikit koperasi simpan pinjam menggunakan kalimat " 5 Menit cair ". dalam banner promosinya. Beberapa kalimat promosi tersebutmerupakan kekuatan dalam menjalankan strategi promosi koperasi simpan pinjam.  Dalam promosi, Menyampaikan kekuatan yang dimiliki adalah wajib. Karena ini merupakan daya tarik bagi calon

Arti dan Perbedaan Baju Dres, Blus dan Kemeja

Istilah Baju Dres, Kemeja atau blus mungkin sudah tidak asing lagi didunia fashion, Apalagi bagi kita yang sering berhubungan dengan baju, Pakaian atau busana. Karena istilah diatas merupakan kata-kata untuk menyebut kategori pakaian. Walaupun sering mendengar istilah diatas didunia fashion, Mungkin sebagian dari kita ada yang belum tahu apa itu blus, Baju Dres dan kemeja. Hal ini terjadi karena kita sering menggunakan istilah umumnya, Yaitu baju, Pakaian atau busana. Apa arti Baju  Dress, Blus dan kemeja? Pengertian Baju Dres Baju Dres adalah Baju terusan yang terdiri dari atasan dan bawahan ( rok ) yang menyatu. Jadi bukan berdiri sendiri yang terdiri dari satu atasan dan satu bawahan ( Rok ). Dan pada dasarnya Baju dres merupakan baju ( Atasan ) dan rok yang menjadi satu kesatuan atau tidak berdiri sendiri-sendiri. Dari segi ukuran panjang, Dress terdiri dari mini dress/short dres, Midi dress dan long dress. Untuk dres muslim ( Baju muslim ) ada tunic. Pemb

Pengertian Sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer

Dalam dunia fashion dan Busana, Kita sering mendengar istilah sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer. Karena beberapa istilah dari busana diatas merupakan sesuatu yang sangat umum dimasyarakat. Cardigan, Blazer dan bolero merupakan bagian berbusana yang diperkirakan akan mampu memberikan warna tersendiri untuk trend baju 2015. Bahkan tidak sedikit yang menyebutkan bahwa baju wanita dengan sentuhan atau kombinasi blazer, Bolero dan cardigan akan berpeluang menjadi trend baju wanita 2015. Walaupun kita sering mendengar sebutan pakaian diatas, Yaitu cardigan, Blazer, Bolero, Rompi dan sweater, Namun tidak sedikit dari masyarakat yang belum mengerti apa itu cardigan, Blazer, Rompi, Bolero dan sweater. Berikut adalah pengertiannya; Sweater  Pengertian sweater atau juga sering disebut pullover, Jumper, Jersey adalah bagian dari pakaian yang difungsikan untuk menutup badan dan lengan, Dan umumnya menggunakan bahan yang cenderung berat serta bisa menyerap keringat. Car

"HARGA AMBYAR" Kalimat Promosi Untuk Obral Barang Sisa Lebaran 2020

Tidak sedikit pengusaha toko atau pedagang yang mengeluhkan menurunnya omset penjualan pada saat lebaran tahun 2020. Hal ini tentu bisa dimaklumi, karena datangnya covid19 sangat berpengaruh pada omset dagang yang dikelolanya.    Dengan kejadian diatas, Tentu akan mengakibatkan adanya sisa stok barang yang lebih banyak jika dibandingkan dengan even lebaran tahun 2019. Dan ini memunculkan PR tersendiri bagi pedagang agar stok barang yang ada bisa terjual. Namun ini tidak mudah, Kenapa?, Diakui apa tidak, saat sekarang daya beli sebagian penduduk mengalami penurunan.   Pada artikel kali ini, Blog Marketing dan busana akan membahas tentang bagaimana menjual produk sisa lebaran 2020 dari segi kalimat promosi yang digunakan.   Untuk mengimbangi daya beli penduduk yang turun, Tentu harga harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Kecuali untuk produk kebutuhan pangan. Salah satu cara adalah dengan jual obral sisa stok lebaran 2020. Seperti apa kalimat promosi untuk obral barang sisa lebaran

Cara Menghitung Jumlah Maksimal Retur Penjualan Ideal Berdasar Harga Pokok Penjualan

Seperti telah disebutkan pada posting sebelumnya, Bahwa dalam menentukan jumlah maksimal retur menggunakan dasar penentuan jumlah dan persentase retur ideal. Salah satu dasar penentuan atau batasan jumlah atau persentase retur penjualan yang ideal adalah dengan berdasar harga pokok penjualan barang.  Apa saja dasar dalam menentukan batasan retur ideal?, Saudara bisa baca pada artikel dibawah ini; *   dasar penentuan jumlah dan persentase retur idea l Disini harga pokok penjualan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memberikan kebijakan batasan jumlah maksimal retur.  penjualan agar tidak  berpengaruh negatif atau menimbulkan kerugian pada perusahaan. Agar penentuan batasan jumlah maksimal retur tidak merugikan perusahaan, Tentunya perlu dilakukan perhitungan yang matang dan benar agar memberikan hasil yang optimal. Dan perhitungan dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain akan cenderung berbeda, Hal ini disebabkan karena perbedaan kebijakan biaya yang berhubu