Langsung ke konten utama

Cara Membangun Jaringan Penjualan atau Saluran Distribusi Barang

membangun keagenan, cara membangun keagenan, cara mengembangkan keagenan, keagenan busana muslim, membangun keagenan busana muslim, tip membangun jaringan keagenan, sistem keagenan
Pada artikel dibawah ini;

*  Menciptakan kekuatan pada jaringan keagenan",

Disebutkan bahwa, Untuk menciptakan kekuatan jaringan penjualan atau distribusi barang  bisa dilakukan dengan dua hal, Yaitu:
  1. Membangun hubungan baik dengan jaringan penjualan keagenan pada level bawah atau pengecer agar bisa melakukan penilaian kelayakan dan kemauan dari agen- agen tersebut untuk menjadi agen level atas.
  2. Mengumpulkan informasi dari jaringan penjualan atau distribusi barang level bawah  guna disampaikan kepada jarinagan penjualan atau distribusi barang level yang paling tinggi. Hal ini untuk memberikan pengalaman penjualan yang lebih baik kepada jarinagn penjualan keagenan pada level atas atau grosir terhadap informasi yang sudah dikumpulkan pemilik merek.
Cara membangun kekuatan jaringan penjualan atau distribusi barang diatas bisa dilakukan pemilik merek dari nol dengan dua strategi:

Memilih Jaringan penjualan atau Distribusi Barang Keagenan level tertinggi dahulu 
Dalam strategi ini, pemilik merek langsung membuka kerjasama dengan Jarinagan penjualan atau saluran distribusi barang level tertinggi atau grosir yang sudah memiliki banyak jaringan penjualan pengecer dibawahnya, Dengan harapan, untuk awal- awal usaha omset akan terdongkrak naik dan penyebaran produk bisa lebih cepat serta biaya operasional penjualan diawal usaha bisa ditekan seminim mungkin, namun tetap memberikan hasil yang optimal. Disini perbandingan omset awal dan biaya operasional akan terlihat lebih besar omsetnya.

Setelah terjadi kerjasama dengan jaringan penjualan atau saluran distribusi pada level atas yang mempunyai jaringan penjualan banyak dan luas, selanjutnya pemilik merek melakukan dua usah diatas, yaitu membina hubungan baik dengan salurana distribusi level bawah serta mengumpulkan informasi pasar yang relefan langsung dari saluran distribusi level bawah atau pengecer guna disampaikan kepada saluran distribusi level atas atau grosir.

Memilih Jaringan Penjualan atau Saluran Distribusi  level bawah atau Pengecer dahulu
Dalam strategi yang kedua ini, Pemilik merek akan membuka kerjasama dengan banyak Jaringan penjualan atau saluran distribusi barang pada level bawah atau pengecer yang mempunyai jaringan sedikit atau bahkan belum mempunyai jaringan sama sekali. Selanjutnya dari semua Jaringan saluran distribusi barang pengecer yang ada akan dikelola dan dilakakukan penilaian. Penilaian meliputi;

  1. Perkembangan jumlah jaringan distribusi dibawahnya.
  2. Perkembangan omset dari waktu -kewaktu.
  3. Kredibilitas pembayaran.
  4. Kesetiaan terhadap merek.
  5. Minat untuk menjadi saluran distribusi dalam bentuk grosir.
  6. Kerjasama dalam arus informasi dengan pemilik merek.
  7. Pengelolaan barang.
Setelah dilakukan penilaian dari waktu- kewaktu terhadap semua jaringan penjualan yang dikelola, Kemudian dibuat rangking. Dan berdasarkan rangking yang sudah dibuat pemilik merek tersebut, Selanjutnya baru memunculkan dan memberikan kesempatan kepada jaringan saluran distribusi dengan rangking nilai tertinggi dari masing- masing area untuk menjadi grosir atau agen tertinggi. Dimana saluran distribusi yang diberi kesempatan menjadi agen level atas atau grosir ini, kemudian akan mengelola agen- agen level dibawahnya atau pengecer. Konsekwensi dari strategi ini adalah biaya operasional awal memulai usaha akan tinggi, sedangkan omset akan bervasiasi.

Dari dua strategi diatas, Masing- masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun jika dirasakan, Strategi yang kedua akan memberikan kekuatan lebih baik kepada pemilik merek dalam membuat kebijakan serta penerapannya, Karena pemilik merek akan lebih mengenal kedua level, baik level yang ditunjuk menjadi agen level atas atau grosir maupun agen- agen dibawahnya atau pengecer.



Postingan populer dari blog ini

Analisa Strategi Promosi Koperasi Simpan Pinjam Yang Menawarkan 5 Menit Cair

Strategi promosi koperasi simpan pinjam merupakan garis arah atau cara untuk bertindak guna mencapai tujuan promosi yang telah ditetapkan dengan pertimbangan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada, Diharapkan strategi yang dijalankan koperasi simpan pinjam bisa tercapai dengan optimal. Saat sedang jalan atau duduk disuatu tempat, Mungkin kita pernah melihat banner promosi koperasi simpan pinjam yang dengan jelas mencantumkan kalimat promosi " Koperasi simpan pinjam tanpa jaminan" . Atau juga ada yang dengan menyebutkan " Dengan jaminan BPKB ". Selain kekuatan diatas, Tidak sedikit koperasi simpan pinjam menggunakan kalimat " 5 Menit cair ". dalam banner promosinya. Beberapa kalimat promosi tersebutmerupakan kekuatan dalam menjalankan strategi promosi koperasi simpan pinjam.  Dalam promosi, Menyampaikan kekuatan yang dimiliki adalah wajib. Karena ini merupakan daya tarik bagi calon

Arti dan Perbedaan Baju Dres, Blus dan Kemeja

Istilah Baju Dres, Kemeja atau blus mungkin sudah tidak asing lagi didunia fashion, Apalagi bagi kita yang sering berhubungan dengan baju, Pakaian atau busana. Karena istilah diatas merupakan kata-kata untuk menyebut kategori pakaian. Walaupun sering mendengar istilah diatas didunia fashion, Mungkin sebagian dari kita ada yang belum tahu apa itu blus, Baju Dres dan kemeja. Hal ini terjadi karena kita sering menggunakan istilah umumnya, Yaitu baju, Pakaian atau busana. Apa arti Baju  Dress, Blus dan kemeja? Pengertian Baju Dres Baju Dres adalah Baju terusan yang terdiri dari atasan dan bawahan ( rok ) yang menyatu. Jadi bukan berdiri sendiri yang terdiri dari satu atasan dan satu bawahan ( Rok ). Dan pada dasarnya Baju dres merupakan baju ( Atasan ) dan rok yang menjadi satu kesatuan atau tidak berdiri sendiri-sendiri. Dari segi ukuran panjang, Dress terdiri dari mini dress/short dres, Midi dress dan long dress. Untuk dres muslim ( Baju muslim ) ada tunic. Pemb

Pengertian Sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer

Dalam dunia fashion dan Busana, Kita sering mendengar istilah sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer. Karena beberapa istilah dari busana diatas merupakan sesuatu yang sangat umum dimasyarakat. Cardigan, Blazer dan bolero merupakan bagian berbusana yang diperkirakan akan mampu memberikan warna tersendiri untuk trend baju 2015. Bahkan tidak sedikit yang menyebutkan bahwa baju wanita dengan sentuhan atau kombinasi blazer, Bolero dan cardigan akan berpeluang menjadi trend baju wanita 2015. Walaupun kita sering mendengar sebutan pakaian diatas, Yaitu cardigan, Blazer, Bolero, Rompi dan sweater, Namun tidak sedikit dari masyarakat yang belum mengerti apa itu cardigan, Blazer, Rompi, Bolero dan sweater. Berikut adalah pengertiannya; Sweater  Pengertian sweater atau juga sering disebut pullover, Jumper, Jersey adalah bagian dari pakaian yang difungsikan untuk menutup badan dan lengan, Dan umumnya menggunakan bahan yang cenderung berat serta bisa menyerap keringat. Car

"HARGA AMBYAR" Kalimat Promosi Untuk Obral Barang Sisa Lebaran 2020

Tidak sedikit pengusaha toko atau pedagang yang mengeluhkan menurunnya omset penjualan pada saat lebaran tahun 2020. Hal ini tentu bisa dimaklumi, karena datangnya covid19 sangat berpengaruh pada omset dagang yang dikelolanya.    Dengan kejadian diatas, Tentu akan mengakibatkan adanya sisa stok barang yang lebih banyak jika dibandingkan dengan even lebaran tahun 2019. Dan ini memunculkan PR tersendiri bagi pedagang agar stok barang yang ada bisa terjual. Namun ini tidak mudah, Kenapa?, Diakui apa tidak, saat sekarang daya beli sebagian penduduk mengalami penurunan.   Pada artikel kali ini, Blog Marketing dan busana akan membahas tentang bagaimana menjual produk sisa lebaran 2020 dari segi kalimat promosi yang digunakan.   Untuk mengimbangi daya beli penduduk yang turun, Tentu harga harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Kecuali untuk produk kebutuhan pangan. Salah satu cara adalah dengan jual obral sisa stok lebaran 2020. Seperti apa kalimat promosi untuk obral barang sisa lebaran

Cara Menghitung Jumlah Maksimal Retur Penjualan Ideal Berdasar Harga Pokok Penjualan

Seperti telah disebutkan pada posting sebelumnya, Bahwa dalam menentukan jumlah maksimal retur menggunakan dasar penentuan jumlah dan persentase retur ideal. Salah satu dasar penentuan atau batasan jumlah atau persentase retur penjualan yang ideal adalah dengan berdasar harga pokok penjualan barang.  Apa saja dasar dalam menentukan batasan retur ideal?, Saudara bisa baca pada artikel dibawah ini; *   dasar penentuan jumlah dan persentase retur idea l Disini harga pokok penjualan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memberikan kebijakan batasan jumlah maksimal retur.  penjualan agar tidak  berpengaruh negatif atau menimbulkan kerugian pada perusahaan. Agar penentuan batasan jumlah maksimal retur tidak merugikan perusahaan, Tentunya perlu dilakukan perhitungan yang matang dan benar agar memberikan hasil yang optimal. Dan perhitungan dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain akan cenderung berbeda, Hal ini disebabkan karena perbedaan kebijakan biaya yang berhubu