Langsung ke konten utama

Mengenal Keagenan Busana Muslim dan Jilbab di Indonesia

Sudah biasa kita mendengar MLM (multi Level Marketing), Karena sekarang sudah banyak perusahaan yang menjalankan usaha ini, dan produknya juga bermacam-macam, dari makanan kesehatan, fashion, pulsa dan masih banyak lagi.

Namun dari dulu sampai sekarang masih banyak  juga produsen atau perusahaan yang menjalankan usaha dengan sistem Keagenan. Namun disini saya membatasi pada produsen atau pengusaha baju muslim beserta kelengkapannya.

Sekarang banyak produsen atau pengusaha busana muslim yang menggunakan saluran distribusi sistem keagenan.

Untuk mengenal distribusi sistem keagenan Saudara bisa baca pada artikel dibawah ini;

*  Saluran distribusi sistem keagenan

Berikut nama dan tingkatannya dalam sistem keagenan busana muslim yang saya ketahui dilapangan;

1. Distributor - Agen - Sub agen
2. Agen Menejer - Distributor- pengecer
3. Agen menejer - Agen - Pengecer

Untuk Masing- masing produsen atau pengusaha menggunakan kebijakan pembagian keuntungan (margin) berbeda- beda. Ada margin 50% untuk tingkat distributor, ada yang 45%, ada  yang 40% dan ada juga yang hanya 35%. dan selanjutnya margin lebih kecil untuk saluran distribusi dibawahnya. Selain diskon atau margin, Proteksi area sangatlah penting agar tidak terjadi perang pasar yang tidak sehat.  

Apa itu proteksi area?, Saudara bisa kunjungi artikel dibawah ini;

*  Proteksi area penjualan 

Dari waktu-kewaktu, Yang dulu hanya beberapa produsen produk muslim yang menggunakan sistem keagenan, kini sudah banyak produsen busana muslim yang memilih sistem ini. mungkin Saudara bisa lihat dibeberapa majalah muslim, dimana banyak promo dari produsen busana muslim yang menggunakan sistem keagenan.

Lalu bagaimana dengan omzetnya.......? tidak perlu diragukan lagi, ada beberapa merek busana muslim atau jilbab yang dalam satu bulan omzetnya ratusan juta hanya dari satu Distributor atau Agen menejer. Bayangkan jika produsen bekerja sama dengan 10,20 atau 30 Distributor atau Agen menejer. Bahkan untuk waktu-waktu menjelang lebaran banyak Distributor atau Agen menejer yang omzetnya bisa mencapai angka milyaran.

Dan yang pasti, Pada sistem ini harus didukung dengan katalog produk yang baik dan bisa menjual agar omset sesuai dengan harapan.

Seperti apa katalog yang baik itu?, Dan bagaimana membuat katalog produk yang bisa menjual?. Saudara bisa kunjungi artikel dibawah ini;

*  Katalog produk yang baik dan bisa menjual 

Dan yang lebih hebat lagi, Produsen busana muslim saat ini tidak hanya mempunyai jaringan keagenan didlam negeri saja. Beberapa agen diluar negeri sudah mulai bermunculan, Walaupun saat ini masih terbatas dikawasan asia tenggara, Misal Malaisia, Singapura. Cuma untuk omset jaringan agen diluar negeri saya belum banyak mengetahui. Dari beberapa negara, Sepertinya malaisia yang paling banyak.

Demikian artikel marketing dan penjualan dari Go Klaten Jualan Go dengan tema mengenal keagenan busana muslim dan jilbab di Indonesia. Saudara juga bisa kunjungi artikel lainnya dibawah ini;

*  Strategi distribusi barang dengan biaya minim
*  Membangun kekuatan pada jaringan keagenan

Postingan populer dari blog ini

Analisa Strategi Promosi Koperasi Simpan Pinjam Yang Menawarkan 5 Menit Cair

Strategi promosi koperasi simpan pinjam merupakan garis arah atau cara untuk bertindak guna mencapai tujuan promosi yang telah ditetapkan dengan pertimbangan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada, Diharapkan strategi yang dijalankan koperasi simpan pinjam bisa tercapai dengan optimal. Saat sedang jalan atau duduk disuatu tempat, Mungkin kita pernah melihat banner promosi koperasi simpan pinjam yang dengan jelas mencantumkan kalimat promosi " Koperasi simpan pinjam tanpa jaminan" . Atau juga ada yang dengan menyebutkan " Dengan jaminan BPKB ". Selain kekuatan diatas, Tidak sedikit koperasi simpan pinjam menggunakan kalimat " 5 Menit cair ". dalam banner promosinya. Beberapa kalimat promosi tersebutmerupakan kekuatan dalam menjalankan strategi promosi koperasi simpan pinjam.  Dalam promosi, Menyampaikan kekuatan yang dimiliki adalah wajib. Karena ini merupakan daya tarik bagi calon

Arti dan Perbedaan Baju Dres, Blus dan Kemeja

Istilah Baju Dres, Kemeja atau blus mungkin sudah tidak asing lagi didunia fashion, Apalagi bagi kita yang sering berhubungan dengan baju, Pakaian atau busana. Karena istilah diatas merupakan kata-kata untuk menyebut kategori pakaian. Walaupun sering mendengar istilah diatas didunia fashion, Mungkin sebagian dari kita ada yang belum tahu apa itu blus, Baju Dres dan kemeja. Hal ini terjadi karena kita sering menggunakan istilah umumnya, Yaitu baju, Pakaian atau busana. Apa arti Baju  Dress, Blus dan kemeja? Pengertian Baju Dres Baju Dres adalah Baju terusan yang terdiri dari atasan dan bawahan ( rok ) yang menyatu. Jadi bukan berdiri sendiri yang terdiri dari satu atasan dan satu bawahan ( Rok ). Dan pada dasarnya Baju dres merupakan baju ( Atasan ) dan rok yang menjadi satu kesatuan atau tidak berdiri sendiri-sendiri. Dari segi ukuran panjang, Dress terdiri dari mini dress/short dres, Midi dress dan long dress. Untuk dres muslim ( Baju muslim ) ada tunic. Pemb

Pengertian Sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer

Dalam dunia fashion dan Busana, Kita sering mendengar istilah sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer. Karena beberapa istilah dari busana diatas merupakan sesuatu yang sangat umum dimasyarakat. Cardigan, Blazer dan bolero merupakan bagian berbusana yang diperkirakan akan mampu memberikan warna tersendiri untuk trend baju 2015. Bahkan tidak sedikit yang menyebutkan bahwa baju wanita dengan sentuhan atau kombinasi blazer, Bolero dan cardigan akan berpeluang menjadi trend baju wanita 2015. Walaupun kita sering mendengar sebutan pakaian diatas, Yaitu cardigan, Blazer, Bolero, Rompi dan sweater, Namun tidak sedikit dari masyarakat yang belum mengerti apa itu cardigan, Blazer, Rompi, Bolero dan sweater. Berikut adalah pengertiannya; Sweater  Pengertian sweater atau juga sering disebut pullover, Jumper, Jersey adalah bagian dari pakaian yang difungsikan untuk menutup badan dan lengan, Dan umumnya menggunakan bahan yang cenderung berat serta bisa menyerap keringat. Car

"HARGA AMBYAR" Kalimat Promosi Untuk Obral Barang Sisa Lebaran 2020

Tidak sedikit pengusaha toko atau pedagang yang mengeluhkan menurunnya omset penjualan pada saat lebaran tahun 2020. Hal ini tentu bisa dimaklumi, karena datangnya covid19 sangat berpengaruh pada omset dagang yang dikelolanya.    Dengan kejadian diatas, Tentu akan mengakibatkan adanya sisa stok barang yang lebih banyak jika dibandingkan dengan even lebaran tahun 2019. Dan ini memunculkan PR tersendiri bagi pedagang agar stok barang yang ada bisa terjual. Namun ini tidak mudah, Kenapa?, Diakui apa tidak, saat sekarang daya beli sebagian penduduk mengalami penurunan.   Pada artikel kali ini, Blog Marketing dan busana akan membahas tentang bagaimana menjual produk sisa lebaran 2020 dari segi kalimat promosi yang digunakan.   Untuk mengimbangi daya beli penduduk yang turun, Tentu harga harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Kecuali untuk produk kebutuhan pangan. Salah satu cara adalah dengan jual obral sisa stok lebaran 2020. Seperti apa kalimat promosi untuk obral barang sisa lebaran

Cara Menghitung Jumlah Maksimal Retur Penjualan Ideal Berdasar Harga Pokok Penjualan

Seperti telah disebutkan pada posting sebelumnya, Bahwa dalam menentukan jumlah maksimal retur menggunakan dasar penentuan jumlah dan persentase retur ideal. Salah satu dasar penentuan atau batasan jumlah atau persentase retur penjualan yang ideal adalah dengan berdasar harga pokok penjualan barang.  Apa saja dasar dalam menentukan batasan retur ideal?, Saudara bisa baca pada artikel dibawah ini; *   dasar penentuan jumlah dan persentase retur idea l Disini harga pokok penjualan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memberikan kebijakan batasan jumlah maksimal retur.  penjualan agar tidak  berpengaruh negatif atau menimbulkan kerugian pada perusahaan. Agar penentuan batasan jumlah maksimal retur tidak merugikan perusahaan, Tentunya perlu dilakukan perhitungan yang matang dan benar agar memberikan hasil yang optimal. Dan perhitungan dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain akan cenderung berbeda, Hal ini disebabkan karena perbedaan kebijakan biaya yang berhubu