Kalau kita bicara tentang marketing, Tentu kita tidak hanya terbatas bagaimana agar barang sampai ke tangan konsumen. Karena pada dasarnya marketing mempunyai artian yang lebih luas, Dimana marketing dimulai dari ide pembuatan produk sampai pada pelayanan purna jual. Untuk itu, Sebagai seorang marketer harus berbicara mulai dari ide produk sampai service purna jual.
Ide produk, Ini pun tidak akan terbatas pada produk apa yang akan dibuat. Melainkan akan lebih luas lagi bagaimana produk dibuat dan bahkan sampai bagaimana produk akan dibungkus atau dikemas agar produk yang dijual mempunyai daya pada kesan pertama saat konsumen melihat.
Dalam hal menarik perhatian konsumen, Kemasan produk akan sangat berperanan dalam usaha marketing. Karena kemasan produk akan menjadi hal pertama yang akan diperhatikan calon konsumen. Untuk itu, Memberi kesan pertama yang menarik kepada calon konsumen akan membuka peluang pada suatu produk untuk bisa terjual.
Dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat, Perhatian produsen kepada kemasan produk akan sangat membantu dalam usaha penjualan produk. Kenapa demikian, Misal Saudara akan mencari produk yang rata-rata menggunakan kemasan. Setelah Saudara masuk kedalam toko, Tentu Saudara akan melihat-lihat terleih dahulu. Dan tidak menutup kemungkinan pandangan Saudara akan tertuju pada sebuah produk dengan kemasan yang menarik buat Saudara. Setelah itu Saudara baru akan mencari informasi lain terkait produk.
Jika hal diatas terjadi, Maka peluang produk dengan kemasan yang menarik calon konsumen akan diprioritaskan untuk ditanyakan lebih lanjut pada pramuniaga toko. Misal produk memenuhi selera konsumen, Tentu akan terjadi transaksi.
Tertarik dengan kemasan produk dan menanyakan informasi produk diatas akan terjadi pada konsumen dewasa. Namun akan berbeda dengan konsumen anak-anak yang belum memahami fungsi dan kegunaan sebuah produk. Pada anak tersebut diatas, Kadang kemasan bisa membuat keputusan untuk memiliki suatu produk. Kalau sudah seperti ini, Kadang kita sebagai orang tua harus memenuhi keinginan tersebut. ( Dengan catatan tidak membahayakan anak )
Sebagai contoh pada produk mainan anak, Ini berdasarkan pengalaman saya mengantar anak saya yang berusia 4 tahun membeli mainan. Waktu itu kami berada pada salah satu toko mainan anak, Disitu anak saya melihat kemasan produk mainan anak dengan gambar robot. Karena anak saya suka dengan robot, Tanpa pikir panjang anak saya mengambil mainan anak tersebut. Memang gambar robot pada kemasan tersebut sangat menarik, Baik dari warna maupun desain gambarnya.
Setelah diambil, Mainan itu diberikan pada istri saya. Saudara tahu apa mainan itu?, Mainan itu adalah monopoli. Kami sebagai orang tahu sudah mengerti bahwa anak saya belum bisa memainkan permainan monopoli. Untuk itu kami berusaha melarang dan untuk mengganti mainan lainnya. Anak saya tidak mau. Namun kami tetap berusaha untuk menjelaskan kepada anak saya bahwa yang didalam kardus tersebut bukan mainan robot.
Karena anak saya tetap ngotot untuk memiliki mainan tersebut ( Karena kemasan produknya ), Kami tetap belum putus asa untuk meyakinkan anak saya. Selanjutnya kami menemuai pemilik untuk minta ijin sekaligus minta tolong untuk dibukakan kemasan tersebut. Namun sebelumnya kami sudah sampaikan kenapa kami minta untuk hal ini.
akhirnya pemilik toko membuka kemasan mainan monopoli dimaksud dan memperlihatkan kepada anak saya bahwa isinya berupa gambar, Uang-uangan, Dan beberapa benda lainnya yang mendukung dalam permainan monopoli. Selain itu, Pemilik toko juga ikut menjelaskan kepada anak agar yakin bahwa mainan ini bukan robot dan mengarahkan pada permainan lain yang dipandang lebih tepat.
Setelah dijelaskan oleh pemilik toko apakah anak saya mau mengganti dengan mainan lain?, Ternyata tidak, Dan bahkan menangis untuk tetap membeli gambar robot dan uang-uangan yang ada didalam kemasan mainan monopoli. Perlu dicatat, Setelah dijelaskan anak saya tidak lagi bilang beli mainan robot, Tapi gambar robot dan uang-uangan.
Dengan terpaksa kami membeli mainan tersebut karena kesan pertama pada kemasan produk yang menarik buah hati saya. Setelah itu kami pulang, Anak saya terlihat sangat senang. Sesampai dirumah, Mainan dibuka dan anak saya hanya memainkan uang-uangan yang ada didalamnya diatas gambar robot pada kemasan produk mainan tersebut.
Demikian artikel marketing dan penjualan dari Go Klaten Jualan Go dengan tema pengaruh kemasan produk terhadap minat konsumen beserta salah satu kasus yang saya alami. Semoga artikel ini menarik bermanfaat bagi kita semua. Saudara bisa kunjungi artikel menarik lainnya dibawah ini;
* Cara Promosi Di Jalan Dengan Media Motor Galau
* Penyebab Persaingan Harga Tidak Sehat Pada Agen Penjualan Baju Muslim
* Penyebab Persaingan Harga Tidak Sehat Pada Agen Penjualan Baju Muslim