Langsung ke konten utama

Marketing Mix 4P, 7P, 7PS

Dalam proses kehidupan pada jaman yang selalu berkembang ini, Tentu kita menyadari bahwa hampir sebagian besar aspek kehidupan yang ada didunia ini juga akan mengalami perubahan. Hal ini akan sangat berpengaruh pada pola fikir manusia dalam menyikapi  perubahantersebut. Salah satu aspek atau bidang yang juga akan mengalami perubahan adalah pada bidang pemasaran atau marketing.

Seiring semakin berkembangnya jaman, Pemasaran atau marketing tidak luput dari perubahan. Kita tahu bahwa marketing mempunyai variabel variabel yang akan membentuk bangunan marketing, Dan penggabungan dari variabel marketing akan membentuk apa yang sering kita sebut marketing mix atau bauran pemasaran. Maka dari itu, Perubahan pada pemasaran juga akan berpengaruh pada marketing mix.

Apa itu marketing mix?, Saudara bisa baca lebih lengkap pada artikel dibawah ini;

*  Marketing mix atau bauran pemasaran.

Berikut beberapa perkembangan yang terjadi pada Marketing Mix.

Marketing Mix 4P:
Mungkin bagi kita yang pernah belajar pemasaran waktu dibangku sekolah, Dari sekolah menengah sampai yang lebih atas, Tentu tidak asing dengan marketing mix 4P. Marketing Mix 4P ini merupakan penggabungan dari 4 variabel dasar atau pokok dari marketing, yaitu:
1. Produk ( Produk )
2. Price ( Harga )
3. Place ( Tempat/ Saluran distribusi)
4. Promotion ( Promosi )

Marketing Mix 7P :
Seiring perkembangan pemikiran dari para ahli pemasaran yang dipengaruhi oleh perubahan  jaman,Marketing Mix juga mengalami perkembangan, Dari 4 variabel dasar atau pokok marketing yaitu Produk, price, Place dan promosi (4P), Kemudian berkembang menjadi 7P. Yaitu adanya penambahan 3 variabel marketing, ketiga variabel tersebut adalah :
1. Proces (Proses )
2. People ( Orang )
3. Physical ( Fisik )
Setelah ada pengembangan dari 4P menjadi 7P, unsur atau Variabel Marketing mix menjadi 7, Yaitu Produk, Price, Place, Promotion, Proces, People dan Psicical.

Perkebangan Marketing mix selanjutnya adalah 7PS:
Dimana "S" ini singkatan dari sistem. Sistem sangat penting dalam hampir segala hal. 7P diatas haruslah diikat dan disatukan agar menjadi saling mengait dalam satu kesatuan yang bisa saling berinteraksi untuk menerima input dan menghasilkan output yang optimal.Dan sistem juga akan menjadi alat kontrol atau pengendali proses.

Untuk pengertian dari masing-masing Variabel marketing mix diatas, yaitu Produk, Price, Place, Promotion, Proces, People, Psicical dan Sistem bisa dibaca lebih lanjut pada artikel dibawah ini;

*  Variabel Marketing Mix dan Pengertiannya.

Marketing Mix diatas masih mungkin atau malah sudah berkembang lagi, Karena marketing adalah seni yang akan memungkinkan untuk selalu berkembang guna menyikapi persaingan pasar yang selalu berkembang seiring berkembangnya jaman.


ARTIKEL MARKETING LAINNYA
*  Definisi Strategi Secara Umum
*  Pengertian Sistem Secara Umum
*  Definisi Atau Pengertian Marketing
*  Definisi Strategi Marketing Atau Pemasaran

Postingan populer dari blog ini

Analisa Strategi Promosi Koperasi Simpan Pinjam Yang Menawarkan 5 Menit Cair

Strategi promosi koperasi simpan pinjam merupakan garis arah atau cara untuk bertindak guna mencapai tujuan promosi yang telah ditetapkan dengan pertimbangan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada, Diharapkan strategi yang dijalankan koperasi simpan pinjam bisa tercapai dengan optimal. Saat sedang jalan atau duduk disuatu tempat, Mungkin kita pernah melihat banner promosi koperasi simpan pinjam yang dengan jelas mencantumkan kalimat promosi " Koperasi simpan pinjam tanpa jaminan" . Atau juga ada yang dengan menyebutkan " Dengan jaminan BPKB ". Selain kekuatan diatas, Tidak sedikit koperasi simpan pinjam menggunakan kalimat " 5 Menit cair ". dalam banner promosinya. Beberapa kalimat promosi tersebutmerupakan kekuatan dalam menjalankan strategi promosi koperasi simpan pinjam.  Dalam promosi, Menyampaikan kekuatan yang dimiliki adalah wajib. Karena ini merupakan daya tarik bagi calon

Arti dan Perbedaan Baju Dres, Blus dan Kemeja

Istilah Baju Dres, Kemeja atau blus mungkin sudah tidak asing lagi didunia fashion, Apalagi bagi kita yang sering berhubungan dengan baju, Pakaian atau busana. Karena istilah diatas merupakan kata-kata untuk menyebut kategori pakaian. Walaupun sering mendengar istilah diatas didunia fashion, Mungkin sebagian dari kita ada yang belum tahu apa itu blus, Baju Dres dan kemeja. Hal ini terjadi karena kita sering menggunakan istilah umumnya, Yaitu baju, Pakaian atau busana. Apa arti Baju  Dress, Blus dan kemeja? Pengertian Baju Dres Baju Dres adalah Baju terusan yang terdiri dari atasan dan bawahan ( rok ) yang menyatu. Jadi bukan berdiri sendiri yang terdiri dari satu atasan dan satu bawahan ( Rok ). Dan pada dasarnya Baju dres merupakan baju ( Atasan ) dan rok yang menjadi satu kesatuan atau tidak berdiri sendiri-sendiri. Dari segi ukuran panjang, Dress terdiri dari mini dress/short dres, Midi dress dan long dress. Untuk dres muslim ( Baju muslim ) ada tunic. Pemb

Pengertian Sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer

Dalam dunia fashion dan Busana, Kita sering mendengar istilah sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer. Karena beberapa istilah dari busana diatas merupakan sesuatu yang sangat umum dimasyarakat. Cardigan, Blazer dan bolero merupakan bagian berbusana yang diperkirakan akan mampu memberikan warna tersendiri untuk trend baju 2015. Bahkan tidak sedikit yang menyebutkan bahwa baju wanita dengan sentuhan atau kombinasi blazer, Bolero dan cardigan akan berpeluang menjadi trend baju wanita 2015. Walaupun kita sering mendengar sebutan pakaian diatas, Yaitu cardigan, Blazer, Bolero, Rompi dan sweater, Namun tidak sedikit dari masyarakat yang belum mengerti apa itu cardigan, Blazer, Rompi, Bolero dan sweater. Berikut adalah pengertiannya; Sweater  Pengertian sweater atau juga sering disebut pullover, Jumper, Jersey adalah bagian dari pakaian yang difungsikan untuk menutup badan dan lengan, Dan umumnya menggunakan bahan yang cenderung berat serta bisa menyerap keringat. Car

"HARGA AMBYAR" Kalimat Promosi Untuk Obral Barang Sisa Lebaran 2020

Tidak sedikit pengusaha toko atau pedagang yang mengeluhkan menurunnya omset penjualan pada saat lebaran tahun 2020. Hal ini tentu bisa dimaklumi, karena datangnya covid19 sangat berpengaruh pada omset dagang yang dikelolanya.    Dengan kejadian diatas, Tentu akan mengakibatkan adanya sisa stok barang yang lebih banyak jika dibandingkan dengan even lebaran tahun 2019. Dan ini memunculkan PR tersendiri bagi pedagang agar stok barang yang ada bisa terjual. Namun ini tidak mudah, Kenapa?, Diakui apa tidak, saat sekarang daya beli sebagian penduduk mengalami penurunan.   Pada artikel kali ini, Blog Marketing dan busana akan membahas tentang bagaimana menjual produk sisa lebaran 2020 dari segi kalimat promosi yang digunakan.   Untuk mengimbangi daya beli penduduk yang turun, Tentu harga harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Kecuali untuk produk kebutuhan pangan. Salah satu cara adalah dengan jual obral sisa stok lebaran 2020. Seperti apa kalimat promosi untuk obral barang sisa lebaran

Cara Menghitung Jumlah Maksimal Retur Penjualan Ideal Berdasar Harga Pokok Penjualan

Seperti telah disebutkan pada posting sebelumnya, Bahwa dalam menentukan jumlah maksimal retur menggunakan dasar penentuan jumlah dan persentase retur ideal. Salah satu dasar penentuan atau batasan jumlah atau persentase retur penjualan yang ideal adalah dengan berdasar harga pokok penjualan barang.  Apa saja dasar dalam menentukan batasan retur ideal?, Saudara bisa baca pada artikel dibawah ini; *   dasar penentuan jumlah dan persentase retur idea l Disini harga pokok penjualan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memberikan kebijakan batasan jumlah maksimal retur.  penjualan agar tidak  berpengaruh negatif atau menimbulkan kerugian pada perusahaan. Agar penentuan batasan jumlah maksimal retur tidak merugikan perusahaan, Tentunya perlu dilakukan perhitungan yang matang dan benar agar memberikan hasil yang optimal. Dan perhitungan dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain akan cenderung berbeda, Hal ini disebabkan karena perbedaan kebijakan biaya yang berhubu