Langsung ke konten utama

Cara menentukan hadiah untuk meningkatkan omset penjualan barang termasuk busana

+cara dan strategi menentukan atau memilih hadiah yang tepat agar omset meningkat lebih tinggi
Untuk meningkatkan omset penjualan produk dengan pemberian harapan berupa hadiah, Baik itu produk busana, Pakaian, Fashion dan atau produk yang lainnya diperlukan cara menjul yang dahsyat agar omset tinggi (Namun dengan cara wajar). Hal ini bisa dilakukan oleh semua penjual, dan dengan hadiah yang bermacam-macam.  Baik itu toko maupun agen penjualan busana muslimYang pasti dari penjual akan berusaha semaksimal mungkin untuk menarik calon pembeli agar datang dan mau melakukan pembelian terhadap barang atau produk yang dijual.

Berikut beberapa harapan yang bisa ditawarkan kepada calon pembeli agar mau melakukan pembelian produk yang dijual, Dan ini sudah dilakukan oleh beberapa toko dan agen busana muslim.
  1. Pemberian kupon undian, Dimana nanti pada waktu tertentu akan dilakukan pengundian untuk menentukan siapa yang berhak menerima hadiah, Ini biasanya sering terjadi ditoko pengecer atau depstore. Hadiah bisa bermacam-macam, dari setrika sampai ada yang memberikan hadiah rumah.
  2. Pemberian hadiah dengan berdasarkan poin, Ini sering terjadi pada keagenan maupun MLM. Biasanya tidak hanya pembeli yang bisa mendapat hadiah, Tapi agen penjualan juga mempunyai peluang untuk mendapatkan hadiah yang ditawarkan produsen atau agen busana terkenal yang lewelnya sudah tinggi. Poin ditentukan dari jumlah minimal order atau pembelian, Hadiah yang diraih akan disesuaikan dengan aturan yang ada. MIsal poin 100 berhak mendapat hadiah Handphone, Sampai dengan poin tertinggi missal 2500 poin dengan hadiah umroh.
  3. Atau dengan hadiah langsung, Misal beli 3 busana atau pakaian berhak mendapat jilbab atau topi.
  4. Misal membeli motor mendapat hadiah jaket dan helem
  5. Membeli produk dari keagenan busana atau MLM berpeluang untuk bisa memenangkan hadiah berupa liburan ketempat wisata terkenal.
  6. Atau hadiah ditoko busana berupa laptop, Dll.

Dari beberapa cara pemberian harapan dan macam hadiah sebagai harapan diatas, Tentu pemberian hadiah yang dahsyat atau nilainya sangat tinggi akan lebih bisa memotivasi dan mendorong orang untuk mengeuarkan sejumlah uang sebagai pengganti produk yang kita jual. Misal dengan membeli produk busana atau pakaina senilai Rp 100.000 akan mempunyai harapan untuk berpeluang mendapat hadiah berupa rumah atau mobil. Namun pemberian hadiah harus bisa sejalan dengan produk serta target pasar yang ada, Cara meningkatkan omset penjualan dengan pemberian hadiah yang tepat akan bisa lebih memaksimalkan biaya dengan penjualan. Dan jika perlu harus bisa mengeluarkan ide iklan atau promosi yang unik dan menarik.

ARTIKEL TERKAIT CARA MENJUAL

*  Cara Menjuala Atau Memasarkan Produk Merek Baru
*  Cara Ampuh Meningkatkan Omset Penjualan
*  Cara Dan Contoh Menjual Yang Baik Pada Tempat Tidak Lazim
*  Salah satu penyebab omset turun
*  Pertimbangan pemberian cash diskon kepada pembeli

Postingan populer dari blog ini

Analisa Strategi Promosi Koperasi Simpan Pinjam Yang Menawarkan 5 Menit Cair

Strategi promosi koperasi simpan pinjam merupakan garis arah atau cara untuk bertindak guna mencapai tujuan promosi yang telah ditetapkan dengan pertimbangan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang ada, Diharapkan strategi yang dijalankan koperasi simpan pinjam bisa tercapai dengan optimal. Saat sedang jalan atau duduk disuatu tempat, Mungkin kita pernah melihat banner promosi koperasi simpan pinjam yang dengan jelas mencantumkan kalimat promosi " Koperasi simpan pinjam tanpa jaminan" . Atau juga ada yang dengan menyebutkan " Dengan jaminan BPKB ". Selain kekuatan diatas, Tidak sedikit koperasi simpan pinjam menggunakan kalimat " 5 Menit cair ". dalam banner promosinya. Beberapa kalimat promosi tersebutmerupakan kekuatan dalam menjalankan strategi promosi koperasi simpan pinjam.  Dalam promosi, Menyampaikan kekuatan yang dimiliki adalah wajib. Karena ini merupakan daya tarik bagi calon

Arti dan Perbedaan Baju Dres, Blus dan Kemeja

Istilah Baju Dres, Kemeja atau blus mungkin sudah tidak asing lagi didunia fashion, Apalagi bagi kita yang sering berhubungan dengan baju, Pakaian atau busana. Karena istilah diatas merupakan kata-kata untuk menyebut kategori pakaian. Walaupun sering mendengar istilah diatas didunia fashion, Mungkin sebagian dari kita ada yang belum tahu apa itu blus, Baju Dres dan kemeja. Hal ini terjadi karena kita sering menggunakan istilah umumnya, Yaitu baju, Pakaian atau busana. Apa arti Baju  Dress, Blus dan kemeja? Pengertian Baju Dres Baju Dres adalah Baju terusan yang terdiri dari atasan dan bawahan ( rok ) yang menyatu. Jadi bukan berdiri sendiri yang terdiri dari satu atasan dan satu bawahan ( Rok ). Dan pada dasarnya Baju dres merupakan baju ( Atasan ) dan rok yang menjadi satu kesatuan atau tidak berdiri sendiri-sendiri. Dari segi ukuran panjang, Dress terdiri dari mini dress/short dres, Midi dress dan long dress. Untuk dres muslim ( Baju muslim ) ada tunic. Pemb

Pengertian Sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer

Dalam dunia fashion dan Busana, Kita sering mendengar istilah sweater, Cardigan, Rompi, Bolero dan Blazer. Karena beberapa istilah dari busana diatas merupakan sesuatu yang sangat umum dimasyarakat. Cardigan, Blazer dan bolero merupakan bagian berbusana yang diperkirakan akan mampu memberikan warna tersendiri untuk trend baju 2015. Bahkan tidak sedikit yang menyebutkan bahwa baju wanita dengan sentuhan atau kombinasi blazer, Bolero dan cardigan akan berpeluang menjadi trend baju wanita 2015. Walaupun kita sering mendengar sebutan pakaian diatas, Yaitu cardigan, Blazer, Bolero, Rompi dan sweater, Namun tidak sedikit dari masyarakat yang belum mengerti apa itu cardigan, Blazer, Rompi, Bolero dan sweater. Berikut adalah pengertiannya; Sweater  Pengertian sweater atau juga sering disebut pullover, Jumper, Jersey adalah bagian dari pakaian yang difungsikan untuk menutup badan dan lengan, Dan umumnya menggunakan bahan yang cenderung berat serta bisa menyerap keringat. Car

"HARGA AMBYAR" Kalimat Promosi Untuk Obral Barang Sisa Lebaran 2020

Tidak sedikit pengusaha toko atau pedagang yang mengeluhkan menurunnya omset penjualan pada saat lebaran tahun 2020. Hal ini tentu bisa dimaklumi, karena datangnya covid19 sangat berpengaruh pada omset dagang yang dikelolanya.    Dengan kejadian diatas, Tentu akan mengakibatkan adanya sisa stok barang yang lebih banyak jika dibandingkan dengan even lebaran tahun 2019. Dan ini memunculkan PR tersendiri bagi pedagang agar stok barang yang ada bisa terjual. Namun ini tidak mudah, Kenapa?, Diakui apa tidak, saat sekarang daya beli sebagian penduduk mengalami penurunan.   Pada artikel kali ini, Blog Marketing dan busana akan membahas tentang bagaimana menjual produk sisa lebaran 2020 dari segi kalimat promosi yang digunakan.   Untuk mengimbangi daya beli penduduk yang turun, Tentu harga harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Kecuali untuk produk kebutuhan pangan. Salah satu cara adalah dengan jual obral sisa stok lebaran 2020. Seperti apa kalimat promosi untuk obral barang sisa lebaran

Cara Menghitung Jumlah Maksimal Retur Penjualan Ideal Berdasar Harga Pokok Penjualan

Seperti telah disebutkan pada posting sebelumnya, Bahwa dalam menentukan jumlah maksimal retur menggunakan dasar penentuan jumlah dan persentase retur ideal. Salah satu dasar penentuan atau batasan jumlah atau persentase retur penjualan yang ideal adalah dengan berdasar harga pokok penjualan barang.  Apa saja dasar dalam menentukan batasan retur ideal?, Saudara bisa baca pada artikel dibawah ini; *   dasar penentuan jumlah dan persentase retur idea l Disini harga pokok penjualan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memberikan kebijakan batasan jumlah maksimal retur.  penjualan agar tidak  berpengaruh negatif atau menimbulkan kerugian pada perusahaan. Agar penentuan batasan jumlah maksimal retur tidak merugikan perusahaan, Tentunya perlu dilakukan perhitungan yang matang dan benar agar memberikan hasil yang optimal. Dan perhitungan dari satu perusahaan dengan perusahaan yang lain akan cenderung berbeda, Hal ini disebabkan karena perbedaan kebijakan biaya yang berhubu